google-site-verification: googlec79e1264c20fac82.html Kata Kata Move On Dari Mantan - kumpulan kata kata

Kata Kata Move On Dari Mantan - kumpulan kata kata

Advertisement
Advertisement
Biasanya, seseorang akan menggunakan kata-kata move on untuk mengungkapkan isi hati, baik kepada mantan. Ada banyak sekali kata-kata move on yang bisa Anda berikan kepada mantan. Namun, harus diakui bahwa tidak semua orang pandai dalam membuat kata-kata move on. Membuat kata-kata ini pun tidak bisa sembarangan. Sekalipun tidak ada aturan khusus dalam pemilihan bahasanya, namun harus tetap memakai bahasa yang baik dan tidak menyinggung orang lain.

Kata-kata move on sangatlah cocok untuk Anda yang sedang dilanda asmara atau galau karena baru saja putus atau ditinggal pacar. Nah, pada kesempatan ini akan diulas mengenai berbagai jenis dan contoh kata-kata romantis yang bisa dijadikan sebagai rujukan.

Kata Kata Move On Dari Mantan - kumpulan kata kata

“Cobalah untuk keluar, pejamkan kedua matamu barang sejenak, kemudian rasakan tetesan dari air hujan yang membasahimu. Sebanyak itulah aku yang saat ini merindukanmu.”

“Ada sebuah rasa yang sengaja kusimpan dalam diam. Ada rasa peduli yang dengan sengaja aku abaikan dalam diri dan semua itu aku lakukan dengan sengaja.”

“Saat kita sama-sama merasa dipermainkan oleh yang namanya cinta, akan tiba saat dimana engkau menyadari bahwa ada seseorang yang sangat mencintaimu. Kini tak lagi ada di tempat dimana ia berpihak dan ia telah berlalu jauh dari tempat berdirimu.”

“Aku melihat mendung di matamu, akan tetapi tangan ini diam dan tak mampu menghapus desakan lara yang tengah engkau rasakan saat ini. Langkahku pun ikut terdiam dalam ketidak berdayaan karena aku sadar, hatiku hanya sebuah hal yang sama sekali tak kau harapkan kehadirannya.”

“Aku memang terlalu dimabuk rindu yang tenggak di setiap waktu.”

“Karena aku mengerti bagaimana rasanya lelah berjuang sendirian, tidak ada bahu yang nyaman untuk tempat bersandar, tidak ada tangan yang layak untuk digenggam. Hanya ada waktu yang siap untuk membantu melupakan dan melepaskan.”

“Engkau terlihat sangat sempurna seperti bintang yang hadir di langit remang, cahayanya terpancar menebarkan pesona yang nampak sangat indah untuk dipandang. Namun sayang engkau tak lagi bisa kudapatkan. Bayangmu di udara pun melayang dengan bebasnya menembus ingatanku dan membuatku terus dan terus menginginkanmu. Doa pun tidak hentinya ku ucapkan semoga apa yang menjadi mimpi bisa menjadi nyata. Kemudian kita akan berpadu di dalam ketulusan rasa bersama.”

“Di sini, aku masih terdiam menunggumu dengan jiwa yang sepi disertai rindu yang terbendung sejak pertama engkau mengusik hati ini.”

“Kabut mengepul dan tertinggal di secangkir kopi. Senyumanmu di malam tadi melebur menjadi kenangan yang sama sekali tak bisa kulupakan sembari aku meneguk kopinya perlahan.”

“Untuk semua kedinginan, tolong jangan biarkan aku menggigil tanpa adanya hujan dan berilah aku kesempatan serta kepastikan jika ia masih ingin aku tetap bertahan dalam rasa yang mendalam.”

“Tidak ada yang lebih indah dari sebuah malam selain hadirnya dirimu bak bintang yang bersinar di langit malamku.”

“Sebelum aku menamparku dengan menggunakan sepi, belajarlah terlebih dahulu untuk memeluk lukamu sendiri.”

“Pertemuan kita mungkin hanya di batas senja. Terdapat kontribusi di antara alam dan juga semesta yang memang tidak pernah aku duga akan tetapi itu menjadi sebab mengapa aku jatuh cinta.”

“Aku mencintaimu sebagaimana kasih sayang petani yang dengan tenangnya meminta datangnya hujan supaya padinya tidak lagi merasa kehausan.”

“Cinta memang menjadi sebuah hal yang banyak dicari oleh manusia. Namun, cinta juga yang ternyata banyak memberi luka. Maka jangan pernah berani mencintai apabila engkau tidak siap untuk sakit hati. Sebagaimana aku dahulu yang tak pernah membayangkan akan sakit hati. Dan kini aku hanya bisa berdiam diri dengan semua rasa yang telah beku ini.”

“Aku harus bangkit dari berbagai keterpurukan atas rasa ini. Semua adalah konsekuensi atas luka yang aku buat sendiri. Dan kini saatnya untuk membuka lembaran baru. Menjadikan diri sendiri sebagai sesuatu yang paling berharga untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik di kemudian hari.”

“Terkadang kita memang harus merelakan sesuatu yang mungkin tidak diperuntukkan untuk kita. Dan yakinlah bahwa suatu saat akan mendapatkan yang terbaik.”

“Engkau pergi tanpa sepatah kata kepadaku. Menyisakan luka yang sangat mendalam di hati ini. Kenangan yang pernah ada pun tetap tertanam dalam diri. Dan berharap akan segera sembuh dan bangkit kembali.”

“Awalnya, dia hadir sebagai mentari. Namun kini mentari tersebut justru menyiksa hari-hariku dengan sengatnya yang begitu menyayat. Engkau menghianati diri yang sangat tulus dan setia ini. Sedangkan engkau adalah satu-satunya dambaan diri.”

“Mencintaimu akan menjadi kenangan paling nyata dalam hidup ini. Walaupun cinta yang kupersembahkan harus berakhir dengan penghianatan, namun aku sangat bahagia karena sudah pernah memilikimu.”

“Ada yang terasa hilang saat engkau tak ada. Kenyamanan, kebahagiaan, dan semuanya terasa kurang. Namun, lagi-lagi aku harus merelakan semuanya.”

“Merelakan memang menjadi hal yang sangat berat dalam hidup ini. Namun itu akan membuatmu merasakan manisnya ikhlas dan berjuang. Yang nantinya akan berujung kebahagiaan diri. Kehilangan orang yang kita sayang memang membuat perih, namun akan lebih perih lagi jika kita tahu dia tidak mencintai kita sama sekali.”

“Mengapa engkau dulu mendekatiku, jika pada akhirnya hubungan kita berujung pilu. Tulusnya cintaku kau balas dengan penghiatan darimu. Itu membuat hidupku terasa amat perih. Dan kau sama sekali tak memikirkan posisiku.”

“Membenci orang yang telah menyakiti hanya akan membuat hati terasa sempit dan semakin menderita. Jalan terbaiknya adalah dengan memaafkan.”

“Engkau pergi di saat aku sangat yakin untuk tetap bersamamu. Engkau pergi saat aku merasa menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini. Namun, apalah daya bahwa intinya engkau sudah tak lagi di sisi diri ini. Dan hanya satu kata yang bisa dijalani, ikhlas akan semua yang terjadi.”

“Cinta ibarat bunga yang di dalamnya ada keindahan dan juga kesakitan. Indah karena wangi dan warna bunganya, kesakitan karena ada duri yang siap menusuk. Itulah cinta. Sebuah penderitaan yang dicari oleh semua manusia.”

“Aku mungkin tak mampu mencarimu di tengah luasnya samudera, namun aku akan senantiasa menunggumu di tepi dermaga karena itu adalah satu-satunya jalan pulangmu.”

“Rindu ini memang curang, ia tak pernah berkurang, akan tetapi jangan pernah engkau ulang luka yang sudah usang dan hampir terlupakan.”

“Dari sebuah rasa yang tak bersuara biarkan kata menjadi berkelana sehingga akan tercipta sebuah karya nan sempurna dan penuh dengan makna.”

“Rindu begitu mengusik kau dan aku diam terpaku menunggu saat-saat bertemu.”

“Berilah ruang dan waktu untukku agar aku bisa berfikir barang sedikit mengapa aku yang tulus ini selalu mendapat penghianatan.”

“Begitu menjengkelkan, engkau tumbuh bersamaan dengan hujan dan akupun rela untuk basah kuyup hanya karenanya.”

“kenangan merupakan sebuah lagu ,alam yang secara tiba-tiba diputarkan oleh sebuah perasaan.”

“Seringkali aku merasa kebingungan dengan yang namanya rindu, ia selalu saja mengusik jiwa dengan tak kenal waktu. Ia sudah membuat gaduh rasaku di pagi ini dan ingin segera aku tuntaskan dengan bertemu denganmu.”

“Ketika kita sedang dalam keadaan melangkah untuk saling mendekatkan diri sebagaimana kaki-kaki hujan yang berjalan dengan rintih dan juga butik mawar yang mekar.”

“Pesan untuk para kartini di masa kini, engkau tak pernah membuang waktu sia-sia. Lakukanlah hal-hal yang sederhana seperti menyediakan pensil dan juga selembar kertas. Dengan begitu engkau akan bisa menjadikan dunia ini jauh lebih terang dari sebelumnya.”

“Bila sayang katakanlah sayang, bila cinta katakanlah cinta. Jangan pernah mencoba untuk berpura-pura sebagaimana tak ada rasa namun di hati merasa sayang.”

“Aku terdiam tanpa kata, melihat engkau bersama dia dan kau sisakan luka ini begitu saja. Sedangkan rasa yang ada masih belum binasa.”

“Sudah terlambat, suatu penyesalan tidak akan pernah berarti lagi saat waktu sudah terlanjur berlalu.”

“Terdapat harapan yang dilangitkan semoga ada rasa nyaman yang bukan hanya sekadar angan. Dan izinkanlah aku mendekap dirimu pada dinginnya malam untuk membuat rinduku padamu menjadi hangat.”

“Terkadang, kita akan dibingungkan oleh suatu sikap mereka yang mungkin suka mencari kesalahan dari orang lain lalu menertawakan hal itu seolah menjadi hal yang lucu. Sementara ia tidak menyadari bahwa dosa tidaklah selucu itu.”

“Percuma berusaha peduli apabila selalu tak dihiraukan. Enggan lagi berharap lebih apabila yang kau beri hanyalah rasa iba.”

“Haruskah aku selalu bersikap sok bodoh untuk dapat membuat engkau tertawa? Ingatlah, aku juga manusia yang memiliki rasa lelah.”

“Sudahlah, jangan pernah lagi memaksaku untuk dapat melupakanmu. Karena aku sampai detik ini masih mengingat semua tentangmu.”

“Ada orang yang diam-diam mendapat luka karena melihatnya tertawa, namun bukan dia alasannya.”

“Sepagi sang embun yang menyapa mentari, sepagi itu pula rinduku menyapamu kembali.”

“Malam minggu, biarkanlah yang lain disibukkan oleh kesukaannya jalan-jala, saya cukup membuat kreasi bersama dengan sejuta kenangan dan mencoba melahirkan imajiasi. Sembari menikmati secangkir kopi yang tentu saja masih hangat supaya mendapatkan inspirasi.”

“Ada pasangan yang salin diam, padahal di dalam hatinya ada kata rindu. Ada pasangan yang ingin memulai suatu pembicaraan, namun terlalu sibuk untuk menyembunyikan detak jantung masing-masing.”

“Di sebuah beranda, akan tiba waktunya senja datang bersama dengan jingga meski hanya sementara. Dan akupun masih bertanya-tanya apakah sebenarnya yang aku rasakan ini, rindu atau apa.”

“Jika saat ini engkau mencoba untuk peduli setelah mengabaikan selama sekian lama, yang engkau dapatkan tentu hanyalah penyesalan.”

“Saat ini aku menyerah karena rasaku sudah terbuang dengan percuma. Hanya sia-siap harapanku untuk berjumpa denganmu. Ku pastikan langkahku berhenti sampai di sini. Tahukah engkau kenapa? Itu karena aku sangat sadar diri.”

“Sebelum kita berada pada titik yang disebut dengan cinta, kita sudah menjumpai yang namanya gradasi rasa. Karena itulah saat seseorang begitu mencintai, maka ia tidak akan mudah untuk melepaskan.”

“Apabila denganmu aku pernah tertawa dengan begitu lepas, maka saat ini akan sudah melepaskan engkau dengan sangat ikhlas. Sungguh yang hingga saat ini masih sulit aku terima adalah sebuah kenyataan bahwa ternyata selama ini aku hanya dijadikan pelampiasan semata.”

“Saat apa yang menjadi harapanku telah engkau patahkan, saat itu juga aku menghancurkan kepercayaanku padamu. Mungkin orang yang patah hati bisa tumbuh kembali, namun yang sudah hancur tidak akan pernah lagi menjadi utuh.”

“Bayanganmu tampak sangat nyata di sudut mata ini. Mungkinkah aku mencintaimu dengan sehebat ini.”

“Kita dapat berjumpa dan juga belajar bersama di dalam ruang maya.”

“Pergilah kemana tempat yang kau suka. Aku tahu engkau juga perlu waktu untuk sendiri. Untuk menilai diri sendiri supaya tidak lagi salah dalam melangkah.”

“Apabila tiap doa akan dikembalikan kepada kita, apa saat aku mendoakanmu engkau akan berbalik kembali kepadaku.”

“Merenungi kepergianmu sama saja dengan menyediakan suatu tempat untuk sebuah luka yang hendak berpesta dalam hati.”

Itulah ulasan mengenai kata move on dari pacar yang bisa dijadikan sebagai acuan atau rujukan saat Anda akan mengungkapkan kata kecewa kepada pasangan. Dengan kata-kata move on tersebut, Anda akan semakin berarti di hadapan pasangan dan mahir mengungkapkan isi hati dengan menggunakan kata-kata yang indah. Semoga bermanfaat.


Advertisement